Mengatasi Tantangan Ekonomi Anak Muda Melalui Kreativitas dan Filantropi Islam


Ahad, 24 Maret 2024 – Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta telah menyelenggarakan acara Diskusi Panel dengan tema  “Mengatasi Tantangan Ekonomi Anak Muda melalui Kreativitas dan Filantropi Islam”. Tema tersebut  diambil karena meninjau keadaaan saat ini dalam perekonomian yang terjadi di Indonesia atas banyaknya tantangan ekonomi dimana anak muda yang minim pengalaman harus mencoba mengatasi tantangan ekonomi tersebut. Kreativitas dan Filantropi Islam yang akan membersamai Anak Muda untuk melalui tantangan ekonomi yang terjadi. Harapannya ialah agar kader IMM terutama dapat menumbuhkan kreativitas dalam mengatasi tantangan ekonomi serta dapat mengaitkannya dengan filantropi Islam sebagai penyelesaian atas tantangan ekonomi yang saat ini terjadi.

Acara Diskusi Panel telah berlangsung pada pukul 16:30 WIB bertempat di Aula Setda Kantor Bupati Sleman Lantai 3. Diskusi Panel ini terbuka untuk umum, terkhusus bagi kader IMM Se-DIY. Diskusi Panel yang menghadirkan 3 narasumber yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing, yaitu Afrian Zakaria Yitna Saputra, S.Pd. selaku Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan DPD IMM DIY, Rizkon Nada, S.Pd. selaku Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirsausahaan PC IMM Djazman Al-Kindi, Siti Rohanah selaku Sekretaris Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan PC IMM BKSM. 

Materi pengantar yang disampaikan oleh IMMawan Afrian terkait dengan tantangan ekonomi anak muda. Diawali dengan membahas tentang bonus demografi pada proporsi populasi suatu negara dengan usia produktif (15 dan 64 tahun) relatif tinggi dibanding dengan populasi yang bergantung (anak-anak dan lansia). Dengan begitu jumlah penduduk Indonesia pada Era Demografi ini berdasarkan usia dengan komposisi paling besar pada usia 15-64 tahun sebanyak 69,3% mencapai 190,83 juta jiwa pada Juni 2022 (data survei pada Juni 2022). Bonus Demografi memiliki dampak seperti peningkatan potensi ekonomi, peluang pembangunan, pengurangan tekanan sosial, potensi dividen demografi. Dividen Demografi menciptakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat karena lebih banyak orang yang dapat berkontribusi pada produksi ekonomi daripada yang membutuhkan perawatan atau dukungan. Banyaknya pengangguran di Indonesia saat ini sangatlah banyak hingga mencapai 5,2%.Selanjutnya, dilanjutkan oleh Rizkon Nada dan Siti Rohanah yang membahas tentang Peran Filantropi Islam dalam Pemberdayaan Ekonomi Anak Muda.Diawali dengan membahas tentang dalam upaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi anak muda, filantropi Islam telah muncul sebagai kekuatan yang menginspirasi. Imawan Rizkon menjelaskan bahwa  melalui kontribusi zakat, wakaf, dan pendekatan inklusif, filantropi Islam membuka peluang bagi anak muda untuk mengembangkan keterampilan dan potensi ekonomi mereka, menciptakan pondasi yang kuat bagi masa depan yang lebih cerah. Filantropi Islam tidak hanya tentang memberikan bantuan keuangan, tetapi juga tentang memberdayakan anak-anak melalui pendekatan yang holistik. Program-program yang didukung oleh dana zakat, misalnya, menyediakan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan yang diperlukan bagi anak-anak dari lapisan masyarakat yang kurang mampu. Selain itu pemateri menyampaikan, wakaf juga memainkan peran penting dalam membangun infrastruktur ekonomi yang mendukung pemberdayaan anak muda. Melalui wakaf, pusat-pusat pelatihan kewirausahaan anak dan fasilitas pendukung usaha kecil dapat didirikan, memberikan anak-anak akses yang lebih baik ke peluang ekonomi.

IMMawati Hana mengatakan bahwasanya pendekatan filantropi Islam juga menekankan pentingnya berbagi pengetahuan dan nilai-nilai. Program pendidikan yang didukung oleh dana filantropi tidak hanya memberikan anak muda keterampilan teknis, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial yang mendasari praktik ekonomi Islam.Kolaborasi antara organisasi filantropi, pemerintah, dan sektor swasta menjadi kunci dalam menjalankan program-program pemberdayaan ekonomi anak muda. Dengan bekerja sama, berbagai sumber daya dapat digabungkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi muda.

Dengan peran filantropi Islam yang kuat dalam mendukung pemberdayaan ekonomi anak, masa depan yang lebih cerah dan inklusif dapat terwujud. Melalui zakat, wakaf, dan pendekatan holistik, filantropi Islam tidak hanya membantu anak-anak untuk mencapai potensi ekonomi mereka, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih adil dan berdaya saing.

Tagged with:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *