Karya : Immawan Aan Ardianto (IMM FAI)
Tanganku serapuh ilalang, tak mampu melukiskan wajah mu. Bayang yg kini semakin sumir kutundukkan.
Kenangan mu berloncatan, dari awan ke awan;Yang kutangkap hanya selarik wasiat mu. “Jadilah lelaki seperti bapak ku”.-
Dahulu, sangat fasih memori ini menceritakan lekuk air muka mu. Yang mengalirkan kata sederhana: tentang laut, tentang matahari, dan cinta suci.
Kini, hanya gemuruh menyesakan dada. Sebah, lupa, dan terhempas ingatanku terhadap mu ke cakrawala.