
Yogyakarta, 17 Oktober 2025 — PK IMM FAI UMY mengadakan Kajian Senja Kampus di bawah naungan bidang Tabligh Islam dan Keagamaan. Kajian Senja Kampus merupakan kajian rutin yang dilaksanakan setiap sebulan sekali. Kajian Senja Kampus mengusung tema “Memperbarui Niat di Awal Perkuliahan“ yang diisi langsung oleh demisioner Ketua Bidang TKK FAI periode 2024-2025. Kajian Senja Kampus terselenggara di Taman Mustofa dengan dihadiri kurang lebih 54 kader, mulai dari kehadiran 25 Pimpinan Komisariat IMM FAI UMY dan 29 Keluarga Ikatan IMM FAI UMY.
Kajian Senja Kampus dipimpin oleh Immawati Fauziah (kader PK IMM FAI UMY) sebagai pembawa acara sekaligus moderator. Kemudian diserahkan kepada pemateri Kajian Senja Kampus yang diisi oleh demisioner PK IMM FAI UMY periode 2024-2025, yaitu Immawan Burhanudin, S.Ag. Penyampaian materi berlangsung sekitar 1 jam 20 menit dengan konsep penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dalam menjelaskan, beliau mengutip salah satu referensi yaitu kitab Ta’lim al-Muta’allim Thariqat at-Ta’allum yang dikarang oleh Syekh al-Zarnuji yang sangat menekankan pentingnya niat yang tulus dalam mencari ilmu, seperti dalam halnya niat untuk mencari rida Allah, kebahagiaan akhirat, dan menghilangkan ketidaktahuan diri serta orang lain. Syekh al-Zarnuji menekankan bahwa niat adalah fondasi dari semua perbuatan begitu juga dalam hal kegiatan belajar sehingga wajib bagi kita sebagai seorang kader dan juga mahasiswa untuk menata niat dengan benar.
Immawan Burhan sebagai pemateri juga menegaskan bahwasanya “Segala sesuatu itu tergantung niatnya. Hijrahnya itu apa yang dihijrahkan. Dan janganlah niat itu untuk penerimaan oleh manusia. Dan janganlah juga kamu mencari niat itu untuk kenikmatan dunia dan kehormatan.” Dengan berakhirnya kajian ini, besar harapan agar semua hal harus diawali dengan niat yang kuat dan tulus. Niat adalah fondasi atau landasan dari setiap tindakan yang akan kita lakukan. Jika niatnya sudah kokoh, maka langkah-langkah selanjutnya akan lebih terarah dan bermakna.
Setiap langkah yang akan dijalankan dilandaskan dengan kekokohan keyakinan dan kekokohan niat. Memperbarui niat di awal perkuliahan sangat penting, sebagaimana yang dikaji dalam acara Kajian Senja Kampus. Niat adalah fondasi dari setiap tindakan yang akan kita lakukan, termasuk dalam proses menuntut ilmu. Syekh al-Zarnuji dalam kitabnya Ta’lim al-Muta’allim Thariqat at-Ta’allum sangat menekankan pentingnya niat yang tulus bagi seorang pelajar. Beliau menegaskan bahwa seorang pelajar wajib menata niatnya dengan benar.
Niat yang benar itu harus mencakup beberapa hal penting, pertama untuk mencari keridaan Allah ﷻ. Kedua, untuk menggapai kebahagiaan akhirat. Ketiga, diniatkan untuk menghilangkan ketidaktahuan diri sendiri dan juga ketidaktahuan orang lain atau masyarakat di sekitarnya. Niat yang tulus juga seharusnya digunakan untuk menghidupkan dan melanggengkan agama Islam karena kelestarian agama hanya dapat terwujud dengan ilmu. Selain itu, menuntut ilmu juga dapat diniatkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat akal dan kesehatan badan yang telah Allah anugerahkan.
Sebaliknya, Syekh al-Zarnuji mengingatkan dengan tegas agar niat dalam belajar tidak dicari untuk kenikmatan dunia, kehormatan, atau penerimaan dan sanjungan oleh manusia. Niat yang tidak lurus, yang tujuannya hanya untuk dipandang manusia atau mendapat pujian, dapat menghalangi seorang penuntut ilmu dari manfaat ilmu itu sendiri. Bahkan, beliau menasihati agar janganlah niat itu untuk penerimaan oleh manusia, dan jadilah orang yang ikhlas”.
Sebaliknya, Syekh al-Zarnuji mengingatkan dengan tegas agar niat dalam belajar tidak dicari untuk kenikmatan dunia, kehormatan, atau penerimaan dan sanjungan oleh manusia. Niat yang tidak lurus, yang tujuannya hanya untuk dipandang manusia atau mendapat pujian, dapat menghalangi seorang penuntut ilmu dari manfaat ilmu itu sendiri. Bahkan, beliau memberi nasihat, “janganlah niat itu untuk penerimaan oleh manusia, dan jadilah orang yang ikhlas.”
Niat yang ikhlas dan kuat akan menjadi sumber motivasi yang besar, memungkinkan mahasiswa untuk terus melangkah maju, fokus, dan bertanggung jawab dalam menjalani perkuliahan, serta menghadapi setiap tantangan yang ada. Dengan niat yang ikhlas, segala aktivitas duniawi yang terkait dengan proses belajar—seperti menghadiri kelas, mengerjakan tugas, atau berorganisasi—dapat berubah nilainya menjadi amal akhirat. Dengan begitu, seorang kader atau mahasiswa dapat memastikan bahwa usaha kerasnya dalam menuntut ilmu tidak menjadi lelah yang sia-sia, melainkan lelah yang lillah (karena Allah). Harapan besarnya adalah agar niat yang kokoh di awal perkuliahan ini dapat membawa pada keberkahan ilmu dan kesuksesan di dunia dan akhirat.
Author: Zulfa Safinatun Najwa (Sekretaris Umum PK IMM FAI UMY 2025/2026)
Eksplorasi konten lain dari Blog - PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.