Oleh: Sofyan Faisnanto (Ketua Bidang Seni Budaya dan Olahraga PC IMM AR Fakhruddin Kota Yogyakarta)

Proses penanaman atau proses persiapan untuk membentuk kader yang nantinya akan memegang tampuk dan fungsi dalam proses kemajuan bangsa adalah kaderisasi, yang tidak dapat diartikan secara sempit hanya mencakup sebuah kegiatan periodesasi. Melainkan sebuah proses dengan masa panjang yang harus berlangsung terus menerus dan memiliki jenjang dengan starta meningkat. Kaderisasi bersifat dinamis, dimana keadaan ketika proses dimana kaderisasi ini berlangsung selalu menjadi faktor penentu bagaimana nantinya pola kaderisasi ini berlangsung.
Pola Kaderisasi adalah sebuah kerangka ataupun sebuah system tersistematis dan terstruktur yang menjadi pegangan dalam merealisasikan kaderisasi. Di era digital seperti ini, pola kaderisasi mengacu pada satu sumber daya manusia bangsa Indonesia. Pola kaderisasi yang termaktub dalam rancangan jangka panjang bangsa ini dimana geliat yang sedang digencarkan pemerintah Indonesia dengan menyuarakan program Indonesia Emas 2045, lalu apa makna dari slogan populer tersebut? Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah visi besar pemerintah Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan bangsanya dalam rangka mencanangkan Indonesia sebagai negara maju yang adil dan makmur.
Faktor penunjang program Indonesia Emas 2045 merupakan fakta bahwa pada tahun 2045 bangsa ini sedang mengalami keuntungan sangat luar biasa karena pada tahun tersebut, bangsa Indonesia akan mengalami bonus demografi. Bonus demografi merupakan keadaan dimana dalam suatu periode tertentu, terdapat banyak penduduk produktif dengan usia 15 – 64 tahun dalam sebuah negara. Indonesia pada tahun 2045 akan memiliki kurang lebih 70% warga bangsa dalam usia produktif (15 – 64 tahun), sedangkan sisanya merupakan penduduk dengan kategori tidak produktif. Fakta ini cukup menjelaskan bahwa keuntungan besar didepan mata bagi generasi bangsa Indonesia pada tahun 2045.
Namun apa yang terjadi, kondisi generasi bangsa masa kini sungguh sangat mengkhawatirkan, terkhusus pada hal mental, moral dan karakter. Hal ini merupakan tantangan yang bisa dibilang sangat besar bagi bangsa Indonesia menuju kesejahteraan bangsa Indonesia di tahun 2045. Kesejahteraan bangsa disini dalam arti luas adalah bangsa yang unggul dalam berbagai bidang yang diharapkan dapat bersaing dengan negara-negara lain. Kunci utamanya tentu bukan dari kekuatan politik, ekonomi, dan militer, melainkan dari sumber daya manusianya. Isu-isu persoalan yang kini sangat marak terjadi seperti kasus korupsi, diskriminasi, pelecehan seksual, maupun kemiskinan, tidak lain dan tidak bukan, terlepas dari berbagai bidang, masalah tersebut penyebab utamanya kembali dari masing-masing individu.
Tentunya bukanlah hal yang mudah untuk pemerintah Indonesia mencapai target Indonesia yang unggul di berbagai bidang. Lantas, bagaimana peran kaderisasi bangsa kini dalam mempersiapkan diri mewujudkan Indonesia Emas 2045? Tentunya tidak akan cukup apabila seorang kader hanya berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan menguasai Ilmu Pengetahuan saja. Mengapa? Karena pada dasarnya yang harus dibenahi dari sumber daya manusia adalah kualitas moralnya. Sangat banyak persoalan bangsa di masa kini yang marak terdengar dan terjadi yang diakibatkan oleh krisis karakter dan moral contohnya seperti kasus korupsi yang telah mendarah daging di bangsa Indonesia ini. Moral adalah kunci utamanya. Begitu besar nikmat yang Allah berikan kepada bangsa Indonesia, baik kepada rakyat, maupun para pejabat pemerintahan. Namun hal penting seperti moral yang mungkin sering dianggap perihal sepele karena terlalu mementingkan persoalan dunia.
Soekarno (Soedarsono, 2009) mengatakan : “Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building), karakter inilah yang akan membut Indonesia menjadi bangsa yang besar, berkemajuan dan berkeadaban. Jika character building tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli”. Pembentukan kaderisasi dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan disini bukanlah pendidikan formal di sekolah yang kebanyakan semata-mata hanya sekedar mentransfer ilmu belaka, padahal yang terpenting adalah nilai-nilai yang tertanam pada diri masing-masing individu terutama karakter. Karakter yang perlu dibentuk pada masing-masing diri individu kader bangsa haruslah mencakup nilai-nilai karakter, diantaranya yaitu nilai kritis, nilai kreatif dan nilai inovatif.
Dalam era digital seperti ini kehidupan pendidikan karakter sangatlah membutuhkan peran dari orang tua dan lingkaran kolaborasi kadernya. Karena nilai-nilai karakter tersebut sangat kecil kemungkinan langsung muncul dalam diri kader muda bangsa kita, harus terus dilatih dan diberikan arahan-arahan positif dari lingkungan belajarnya. Yang jelas tanpa harus meninggalkan tiga aspek nilai-nilai luhur bangsa yakni (kejujuran, kebenaran, dan keadilan) adalah kunci utama penanaman moral karakter untuk membenahi mental serta karakter kader bangsa karena dalam menghadapai era disrupsi seperti sekarang ini kreatifitas kader bangsa sangatlah penting ditanamkan. Hal tersebut tentunya sangat bergantung pada kader bangsa kita saat ini yang akan menjadi penerus generasi Indonesia kedepannya, apakah kita mampu mengambil lahan digital ini baik dalam sektor pendidikan, ekonomi, sosial maupun budaya atau bahkan sebaliknya kita yang kalah akan pesatnya perkembangan media digital saat ini.
Dalam hal ini, Negara Republik Indonesia perlu mempersiapkan kader bangsa sadar digital sejak dini dengan pemahaman sematang-matangnya untuk menghadapi tantangan di hari kedepan, khususnya dalam mencapai target Indonesia Emas 2045, maka sangat diperlukan pemuda kreatif-inovatif yang menjadi harapan bangsa. Kader bangsa merupakan hasil perkaderan yang berangkat dari semangat yang masih prima, juga dimana terdidik sejak usia muda cenderung memiliki hasrat atau keinginan untuk melakukan suatu perubahan. Jika dikembangkan ke arah moral dan digital yang positif maka pemuda bangsa kita dapat dijadikan aset yang berharga untuk menyongsong kemajuan bangsa Indonesia, terkhusus menuju Indonesia Emas 2045.